Skip to main content

Analisis Program Televisi BeritaSatu (Indepth)

Analisis oleh : Ezra Axel

Logo stasiun televisi BeritaSatu


Waktu analsisis           : Jumat, 6 November 2020, pukul 22.30 – 23.00

Nama program            : Indepth

Reporter                      : Siti Nurjanah & Amilia Lubis

 

Program ini menggali dan menelusuri sebuah isu, topik, atau perisitiwa yang dibahas secara mendalam (indepth) sesuai dengan nama programnya.

·         Gambaran Program Secara Menyeluruh

Disaat saya menganalisis program ini, topic yang sedang diangkat adalah mengenai normalisasi sungai dengan tema program “Normalisasi Sungai: Belang Bentong”. Belang Bentong sendiri menurut KBBI artinya berbelang-belang, Secara singkat program ini mengangkat isu normalisasi sungai di Jakarta yang tidak kunjung tuntas.

Terdapat tiga kali utama di Jakarta yang menjadi prioritas utama program normalisasi sungai, Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung. Program normalisasi untuk ketiga kali ini mandek sejak 2015, setiap musim hujan atau hujan berintensitas tinggi, warga yang tinggal di bantaran sungai dibuat waswas oleh banjir.

Program normalisasi sungai yang digagas oleh Kementrian PUPR hanya bisa terealisasi jika Pemda DKI ikut berkolaborasi. Sayangnya kedua belah pihak terjebak narasi naturalisasi sungai yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menurut warga yang tinggal di sekitar bantaran klai, elama menjabat, program naturalisasi sungai yang digagas Anies Baswedan tidak memberi dampak yang signfikan, banjir masih menjadi langganan. Warga lewat ketua RW setempat meminta kejelasan dari Pemda DKI namun disebutkan normalisasi terkendala anggaran, padahal diantara provinsi lainnya, anggaran DKI yang paling gemuk.

Hingga saat ini, ketiga kali diatas tidak merasakan normalisasi secara utuh, hanya sebagian yang dibeton, padahal sudah ada anggarannya untuk ketiga kali tersebut dinormalisasi. Masalah lain yang muncul adalah warga yang tinggal di pinggir kali tidak punya sertifikat tanah sehingga pembayaran ganti rugi terhambat. Bahkan ada yang sudah menerima ganti rugi dari Pemda namun belum kunujung direlokasi karena normalisasi sungai yang belum berjalan.

Meski belum kunjung diselesaikan, warga meminta pemerintah untuk memperkecil resiko selama normalisasi belum kunjung usai karena sudah memasuki musim hujan dan intensitas hujan kunjung meningkat.

A.    Sumber Program

Program Indepth merupakan produksi sendiri dari stasiun televisi BeritaSatu, wartawan BeritaSatu mewawancara warga yang terkena dampak dari topik yang diangkat secara langsung. Karena topik yang sedang diangkat adalah terkait normalisasi sungai yang tidak kunjung usai, wartawan BeritaSatu mewawancara warga yang tinggal di bantaran sungai di Jakarta yang normalisasinya belum kunjung usai.

B.     Segmentasi Program

Segmentasi utama dari program Indepth ini adakalah kalangan orang dewasa di rentang usia 40-50an yang ingin tahu isu-isu terkini yang hangat untuk dibahas. Isu yang diangkat pun dibahas secara mendalam.

C.     Tujuan Program

Tujuan program ini untuk menjawab pertanyaan masyarakat atas sebuah isu, topik atau peristiwa yang terjadi. Ini menjadi pembeda dengan program lain. Topik-topik yang diangkat adalah hal-hal yang terjadi di sekitar masyarakat.

D.    Penjadwalan Program

Hari

Pukul

Senin

22.05

Selasa

14.05

Rabu

22.05

Kamis

10.05

Jumat

22.30

Sabtu

15.30

Minggu

15.30

 

Menurut saya, penempatan program Indepth pada pukul 22.30 adalah penempatan yang tepat. Indepth adalah program berita yang sedikit berbeda dari program berita pada umumnya. Program ini membahas satu isu secara spesisifik dan dibahas secara mendalam dalam satu program siaran, sehingga isu yang dibahas cukup dalam menggali, tidak seperti program berita biasa yang membahas suatu isu di permukaan saja.

Dengan mempertimbangkan hal ini, target audiens yang tepat untuk program ini adalah orang-orang dewasa dengan pengalaman hidup yang sudah cukup matang. Namun para pemuda dengan pemikiran yang luas pun bisa masuk target audiens program ini. Dengan ditayangkan di waktu yang cukup larut, sangat cocok bagi target audiensnya untuk menyaksikan sambil menganalisis isu yang diangkat.

Sumber foto

https://www.beritasatu.com/

Comments

Popular posts from this blog

Jatuh Bangun Film Horor Indonesia

 Penulis : Ezra Axel Suzana, aktris film horor Indonesia Horor merupakan salah satu genre yang berkembang di dunia perfilman. Genre horror merupakan salah satu dari beberapa genre film yang masuk dalam kategori genre induk primer. Oleh sebab itu horror merupakan salah satu genre pokok yang telah ada dan berkembang sejak awal perkembangan sinema era 1900-an hingga 1930-an. Pada dasarnya film horror bertujuan untuk memberikan efer rasa takut, kejutan, serta terror bagi para penontonnya. Menurut kritikus film Amerika, Charles Derry, film horror dibagi dalam tiga sub-genre, yaitu horror of personality (horror psikologis), horror of Armagedon (horror bencana), dan horror of the demonic (horror hantu). Perkembangan film horor di Indonesia pasca kemerdekaan 1950-an dan seterusnya walaupun dari segi ide dan gagasan tidak terpengaruh oleh pemikiran bangsa lain, namun ide dan gagasan yang berkembang kebanyakan tetap terpengaruh pada tema-tema siluman. Pengaruh tersebut bisa dilihat tema-tema fil